BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyerahkan tali asih kepada seratusan seniman dan budayawan setempat sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah memberikan perhatian kepada penggiat seni dan budaya lokal.
“Jangan dilihat besarannya, tapi ini sebagai bentuk silaturahim kami terhadap para pelaku seni budaya di Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pada acara pertemuan dengan seniman dan budayawan di Pelinggihan Dinas Pariwisata, Selasa.
Pada momentum itu, Bupati Ipuk mengajak para seniman dan budayawan setempat untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah memajukan seni budaya daerah.
Menurut dia, kesenian dan budaya telah menjadi elan vital bagi Banyuwangi dan kehadiran para seniman dan budayawan memiliki kontribusi penting untuk membangun identitas kultural masyarakat di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
Komitmen kuat masyarakat Banyuwangi dalam melestarikan seni budaya, kata Ipuk, kini mendapat apresiasi yang luas, dan bahkan kerap diundang dalam forum-forum kebudayaan di level internasional.
“Kepercayaan itu tidak datang begitu saja, tapi datang berkat kekompakan kita semua. Seniman dan budayawan yang saling kompak, berkolaborasi bersama-sama pemerintah daerah untuk terus melestarikan dan memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan,” ujarnya.
Bupati Ipuk juga berpesan kepada segenap seniman dan budayawan untuk senantiasa merespons perkembangan dunia seni global.
Menurut dia, adanya perkembangan seni kontemporer adalah keniscayaan yang tak bisa dihindari, akan tetapi hal tersebut harus tetap dibina agar tak melenceng dari norma yang berlaku.
“Karena virus budaya global sekarang sangat mudah diakses. Maka, tugas kita semua untuk mengimbanginya dengan tetap mengenalkan dan menghadirkan seni, budaya dan adat istiadat lokal agar tidak hilang,” katanya di hadapan seniman dan budayawan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi Taufiq Rahman menambahkan, pemberian tali asih kepada seniman, budayawan dan pelaku wisata itu sendiri rutin dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir.
“Setiap tahunnya ada seratus orang penerima. Jadi, sampai sekarang total ada 300 orang penerima,” ujarnya.(ant)