Kris Dayanti Mempertegas Peran Telemedicine dalam Sistem Kesehatan dan Masyarakat di Era Globalisasi

Oleh: Eko Windarto

Sosialisasi pemanfaatan telemedisin kepada masyarakat dilaksanakan pada Rabu (3 Juli 2024) di Gedung Setya Ungu, Jalan Kastubi No. 39A, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sosialisasi ini dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Kris Dayanti (KD) dan pimpinan dari Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur serta Dinas Kesehatan Kota Batu.

Pada kesempatan tersebut, para peserta sosialisasi membahas tentang telemedicine atau pengobatan jarak jauh yang telah dilakukan sejak tahun 2010 oleh World Health Organization (WHO).

Salah satu narasumber yang hadir dalam sosialisasi tersebut, yaitu Boga Hardana S,Si. MM., dari Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa telemedicine merupakan pilihan kerja yang sangat dirujuk oleh seluruh dunia, terutama dalam masa pandemi Covid-19.

Dalam penerapannya, telemedicine dapat mempercepat dan mempermudah proses pengobatan dalam jarak jauh serta mengevaluasi operasional dan SDM yang ada di dalamnya. Hal ini juga dapat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa perlu datang ke rumah sakit atau puskesmas.

Namun menurut Boga Hardana penggunaan telemedicine ini masih belum sepenuhnya diketahui oleh masyarakat, terutama di kalangan lansia. Boga mengungkapkan bahwa ia pernah berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Kota Batu terkait adanya 23 ribu lansia yang belum paham tentang penggunaan gadget.

Hal ini memperlihatkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum bisa memanfaatkan telemedicine secara optimal. Oleh karena itu, dalam sosialisasi tersebut, peserta sepakat bahwa ada upaya untuk menjemput bola dalam memberikan edukasi dan pelatihan penggunaan gadget khususnya untuk kalangan lansia di Kota Batu.

Dalam menjemput bola, Kepala Desa Bumiaji dan perwakilan desa lainnya serta tokoh masyarakat turut berperan aktif dalam mensosialisasikan pengobatan jarak jauh pada masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat memahami dan memanfaatkan telemedicine secara maksimal sehingga efektivitas dan efisiensi layanan kesehatan dapat terjamin di masa depan.

Di sisi lain, sosialisasi tersebut juga membahas tentang keamanan data dan privasi dalam penggunaan telemedicine. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk memastikan seluruh data pasien terjaga dengan baik serta keamanan dan privasinya dikontrol dengan baik. Hal ini dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan telemedicine dan secara keseluruhan dapat memperkuat sistem layanan kesehatan dalam negeri.

Selain itu, peserta sosialisasi sepakat bahwa penggunaan telemedicine juga dapat mempercepat penanganan kasus pandemi di masa mendatang. Dengan adanya sistem ini, diharapkan penanganan kasus pandemi dapat lebih cepat dan efektif sehingga dapat meminimalisir dampak dari pandemi tersebut.

Dalam rangka melaksanakan sosialisasi dan mendukung program pemerintah tentang pemanfaatan teknologi dalam layanan kesehatan, peserta sosialisasi juga berkomitmen untuk terus melakukan penyuluhan dan sosialisasi ke masyarakat agar pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan telemedicine semakin meningkat.

Dalam kesimpulannya, sosialisasi tentang pemanfaatan telemedicine ini merupakan sebuah inovasi teknologi yang diharapkan dapat mendukung sistem layanan kesehatan di masa depan, terlebih pada saat pandemi seperti saat ini. Seluruh peserta sosialisasi sepakat bahwa edukasi dan penyuluhan ke masyarakat dapat menjadi kunci utama dalam memaksimalkan penggunaan teknologi ini.

Karena itu perlu adanya upaya bersama dari berbagai pihak untuk memperkenalkan, meningkatkan pemahaman, dan memberikan pelatihan tentang penggunaan telemedicine pada masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Batu. Dengan begitu, diharapkan layanan kesehatan semakin mudah diakses oleh seluruh masyarakat dan efektif dalam menangani berbagai masalah kesehatan, termasuk dalam hal pengobatan jarak jauh.(*)

Related posts