Ketika sakit, manusia selalu membutuhkan bantuan medis agar dapat segera sembuh. Di zaman modern seperti sekarang ini, untuk mendapatkan bantuan medis dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Namun, bagaimana jika ada orang yang tinggal di wilayah yang tidak memiliki dokter atau layanan medis yang memadai? Di Kota Batu, Jawa Timur, kakek Kris Dayanti atau yang lebih terkenal dengan sebutan Pak Dibyo menjadi solusi bagi orang-orang yang mengalami masalah kesehatan.
Seperti yang diketahui, Pak Dibyo adalah seorang mantri di Kota Batu pada zaman ketika belum ada dokter atau layanan medis yang memadai. Beliau membantu masyarakat secara sukarela tanpa memandang suku, agama, atau status sosial.
Walau tanpa gelar formal, namun keahlian Pak Dibyo dalam bidang medis bukan main-main. Beliau mampu menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit yang sangat parah.
Kisah Pak Dibyo menjadi legenda di antara masyarakat Kota Batu. Konon, ketika seseorang sakit, tak ada lagi solusi selain datang ke Pak Dibyo. Beliau menjadi seorang harapan, seorang penyembuh bagi masyarakat Kota Batu terutama ketika layanan medis yang ada pada saat itu belum memadai. Hingga detik ini, kisah Pak Dibyo masih diingat oleh masyarakat Kota Batu lawas sebagai sosok yang tak tergantikan dalam hal bidang medis.
Namun, kisah Pak Dibyo adalah satu-satunya kisah di Kota Batu yang memperlihatkan kemandirian masyarakat dalam mengelola masalah kesehatan.
Nama lengkap Pak Dibyo adalah Adi Sudibyo, yang pernah menjabat sebagai manteri di PMI Kota Batu. Beliau merupakan sosok yang sangat bersemangat dalam membantu masyarakat untuk merawat kesehatan mereka.
Tak hanya membagikan informasi seputar masalah kesehatan, Pak Dibyo juga terkenal dengan kegiatan donor darah yang dilakukannya. Ia dikenal sebagai seorang donor darah aktif dan sangat peduli dengan masalah kesehatan masyarakat Kota Batu. Hal tersebut membuat dirinya dihormati dan dikagumi oleh masyarakat hingga detik ini.
Kisah Pak Dibyo menunjukkan kemandirian masyarakat di Kota Batu dalam mengelola masalah kesehatan. Masyarakat masih mengandalkan tokoh-tokoh seperti Pak Dibyo sebagai solusi ketika sulit untuk mendapatkan layanan medis pada saat yang dibutuhkan. Bagaimanapun, kisah ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat.
Seiring perkembangan zaman, layanan medis di Kota Batu dan Indonesia secara umum telah meningkat dengan pesat. Kehadiran rumah sakit, dokter, dan tenaga medis yang berkualitas memudahkan masyarakat dalam memperoleh bantuan medis. Namun, kisah Bapak Adi Sudibyo yang dikenal dengan panggilan Pak Dibyo menyadarkan kita bahwa kemandirian masyarakat dalam merawat kesehatan juga penting.
Pentingnya penerapan gaya hidup sehat juga tidak bisa diabaikan. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, kita mencegah penyakit sejak dini dan memperoleh kesehatan yang optimal. Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati, dan menurut pandangan Pak Dibyo, hal tersebut adalah kunci untuk menjaga kesehatan masyarakat hingga saat ini.
Dalam satu kesimpulan, kisah Pak Dibyo dan menunjukkan bahwa kemandirian dan gaya hidup sehat adalah kunci kesehatan. Layanan medis menjadi pilihan ketika sulit teratasi sendiri, namun melindungi diri sendiri dengan pola hidup sehat adalah hal yang paling sahih untuk menjaga kesehatan kita.
Kita harus terus belajar dari kisah-kisah inspiratif seperti ini untuk memperoleh kesehatan yang optimal dan menjalani kehidupan dengan bahagia dan sejahtera. (Eko Windarto)