BANYUWANGI – Kementerian Keuangan menjadikan program “Jagoan Banyuwangi” sebagai percontohan atau pilot project pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) secara Nasional.
Program tersebut terdiri dari “Jagoan Tani”, “Jagoan Digital” dan “Jagoan Bisnis” merupakan program inkubasi pengembangan usaha anak muda di bidang pertanian, bisnis, dan digitalisasi (startup) beserta turunannya yang digagas oleh Pemkab Banyuwangi.
“Kami akan berkolaborasi dan juga melihat secara langsung bagaimana pengembangan dan pembinaan UMKM Banyuwangi yang terkait dengan program itu” kata Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Kementerian Keuangan Adi Budiarso saat bertemu Bupati Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Senin.
Ia juga mengaku kerap mendengar dan bahkan program “Jagoan Banyuwangi” juga sudah direplikasi oleh daerah lain, sehingga Kementerian Keuangan ingin bagaimana pengembangannya bukan hanya berbasis lokal, tapi juga nasional bahkan internasional.
Adi menyebut kolaborasi ini akan berfokus pada akselerasi para alumni “Jagoan Banyuwangi”, utamanya dalam literasi dan ekosistem keuangan.
Dengan pengetahuan tersebut diharapkan bisa memperluas literasi keuangan dan menambah peluang usaha anak-anak muda di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
“Kami akan mengenalkan teman-teman ‘Jagoan Banyuwangi’ dengan ekosistem keuangan yang lebih luas, di antaranya Kemenkeu, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LSP) serta instansi terkait seperti Bea Cukai, dan sebagainya,” kata Adi.
Dengan model semacam ini, lanjut dia, program “Jagoan Banyuwangi” diharapkan bisa menjadi percontohan pengembangan UMKM di tingkat Nasional.
“Kami berharap nantinya ini bisa menjadi best practice intervensi pemerintah yang bisa membuat UMKM naik kelas,” katanya.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan meningkatkan kualitas program tersebut.
Anak-anak muda Banyuwangi yang masuk program inkubasi ini, peluang pengembangan bisnisnya juga akan semakin besar.
“Dengan di-connect-kan dengan ekosistem keuangan dan pasar, para mentor yang dilibatkan juga praktisi langsung, tentunya peluang pengembangan usaha para peserta ‘Jagoan Banyuwangi’ akan semakin besar. Harapan kami, akan semakin lebih banyak mereka yang eksis mengembangkan usahanya,” ujar Ipuk.(ant)