Kegiatan Sastrawan Masuk Sekolah yang diselenggarakan oleh Jambore Sastra Asia Tenggara (JSAT) 2024 di MAN 4 Banyuwangi menjadi momen penuh inspirasi dan kesan mendalam bagi para siswa. Bertempat di Aula MAN 4 Banyuwangi, acara ini menghadirkan para sastrawan untuk berinteraksi langsung dengan siswa, berbagi pengetahuan, dan menyemai semangat literasi yang kian pudar di kalangan generasi muda.
Dipimpin oleh Kepala Madrasah, Drs. H. Imam Syafi’i, M.Pd.I., acara ini disambut dengan antusias oleh seluruh peserta didik. Kehadiran para sastrawan, termasuk Rissa Churria, Nunung Noor El Niel, Cura Lara, dan Eko Wahyu, menciptakan atmosfer yang berbeda. Para siswa merasa sangat bersemangat dan terdorong untuk menggali dunia sastra lebih dalam, ditemani oleh guru-guru yang turut mendukung kegiatan ini, yaitu Rina Andriyati, S.S., Ahmad Khoirudin, S.Pd., dan Nirmala Hayuningrat, S.Pd.
Atmosfer di aula berubah menjadi lebih hidup. Siswa yang sebelumnya mungkin hanya mengenal sastra dari buku pelajaran, kini mendapat kesempatan untuk menyelami dunia sastra secara langsung.
Setiap kata yang diucapkan oleh para sastrawan menjadi inspirasi yang membuka cakrawala berpikir mereka. Selain berdiskusi, para siswa juga diajak menulis puisi karya mereka sendiri, sebuah aktivitas yang membebaskan kreativitas dan mengasah kemampuan mereka dalam merangkai kata.
Rissa Churria, salah satu sastrawan asal Banyuwangi dan kini menetap di Bekasi, Jawa Barat yang hadir, menuturkan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar kunjungan. “Ini adalah perjalanan menanam benih cinta sastra di hati para generasi muda,” ujarnya.
Bersama Nunung Noor El Niel dari Bali, Cura Lara dari Malaysia, dan Eko Wahyu dari Muncar, Rissa berharap kegiatan ini menjadi titik awal bagi para siswa untuk mencintai literasi, berani berekspresi, dan menghargai karya sastra sebagai bagian penting dari kehidupan.
Dengan dukungan Kepala Tata Usaha, Atim Siswo Nurhadi, S.Pd., acara ini berjalan lancar dan menyenangkan. Para siswa terlibat aktif dalam diskusi dan mendapatkan banyak pelajaran dari pengalaman para sastrawan. Harapan yang diusung dari kegiatan ini adalah agar semangat literasi terus tumbuh di jiwa para siswa, menjadi jembatan antara mereka dan dunia sastra yang penuh dengan kekayaan imajinasi dan wawasan.
Semoga Sastrawan Masuk Sekolah menjadi kegiatan berkelanjutan yang terus menghidupkan kecintaan pada literasi dan memperkuat fondasi budaya membaca dan menulis di kalangan generasi muda. Kegiatan ini membuktikan bahwa sastra tidak hanya sekadar rangkaian kata, melainkan juga sebuah jalan untuk merangkai asa dan membentuk kepribadian yang lebih peka serta berwawasan.(*)
Rissa Churria adalah pendidik, penyair, esais, pelukis, aktivis kemanusiaan, pemerhati masalah sosial budaya, pengurus Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), pengelola Rumah Baca Ceria (RBC) di Bekasi, anggota Penyair Perempuan Indonesia (PPI), saat ini tinggal di Bekasi, Jawa Barat, sudah menerbitkan 10 buku kumpulan puisi tunggal, 1 buku antologi kontempelasi, serta lebih dari 100 antologi bersama dengan para penyair lainnya, baik Indonesia maupun mancanegara. Rissa Churria adalah anggota tim digital dan siber di bawah pimpinan Riri Satria, di mana tugasnya menganalisis aspek kebudayaan dan kemanusiaan dari dunia digital dan siber.