Puluhan Penari Berlatih Keras Mempersiapkan Gelaran Sedekah Hutan Universitas Indonesia 2024

DEPOK – Puluhan penari dari komunitas Bakul Budaya FIB Universitas Indonesia (UI) berlatih secara kontinyu dalam mempersiapkan pentas tari dalam rangkaian gelaran “Sedekah Hutan 2024” yang akan berlangsung pada 1 hingga 5 Juni 2024 di dua tempat, Makara Art Center Universitas Indonesia dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Sedekah Hutan 2024 akan diawali dengan kirab dan ritual Sedekah Hutan dan penanaman pohon secara massal di hutan Universitas Indonesia yang akan melibatkan sejumlah masyarakat adat dari berbagai daerah di Nusantara yang selama ini memiliki tradisi seni dan budaya yang dirangkai dengan aktivitas menjaga kelestarian alam.

Selain kirab, acara nanti juga akan diisi dengan berbagai workshop seperti pelatihan memanfaatkan pakaian lama untuk dikreasikan agar menjadi pakaian baru (upcycle), pelatihan membuat cairan ecoenzyme, dan pelatihan membuat ecobrick.

Acara Sedekah Hutan 2024 merupakan kerja bareng Bakul Budaya dengan Makara Art Center. Adapun penyelenggaraannya pada tahun ini guna menyambut Hari Lingkungan Hidup se-Dunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni, dan untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.

Hal tersebut sejalan dengan semangat Bakul Budaya yang lahir dari rahim ILUNI FIB UI yang selalu menyuarakan toleransi dan keberagaman kepada seluruh masyarakat.

Puluhan penari yang akan terlibat dalam rangkaian acara Sedekah Hutan 2024 sudah mulai menggenjot latihannya menjadi lebih sering, hal tersebut dilakukan guna menaikkan standar kualitas tarian agar lebih kompak dan indah ketika pementasan.

“Sedekah Hutan 2024 mengangkat tema: Upaya Mengelola Lingkungan melalui Kearifan Lokal dan Penerapan Gaya Hidup yang Berkelanjutan. Untuk itu, di acara yang akan berlangsung pada 1-5 Juni 2024, Bakul Budaya akan mengundang perwakilan masyarakat adat dari beberapa daerah di Jawa Barat, seperti dari Ciptagelar (Gelaralam) dan DKKG (Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut) yang akan terlibat langsung dalam kirab budaya, ritual Sedekah Hutan”, ujar Ketua Umum Bakul Budaya Dewi Fajar Marhaeni.

“Kami juga akan mengundang tokoh-tokoh pegiat lingkungan hidup, anak-anak sekolah, dan masyarakat luas dalam kegiatan-kegiatan seperti bincang-bincang, workshop pemanfaatan sampah, dan pameran karya-karya dari pemanfaatan sampah dari rumah. Melalui Sedekah Hutan kali ini kami ingin membuat sebuah gerakan Ramah dari Rumah yang bertujuan mengurangi ‘setoran’ sampah ke TPA”, tambah Dewi yang ditemui sehabis acara latihan.(Humas Bakul Budaya)

Related posts