SIDOARJO – Tari bertajuk Beksan Srampat Khas Sidoarjo terpilih untuk tari flash mob (gerombolan kilat) yang akan digelar bersamaan acara Seribu Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo, Sabtu (3/8), di SMP-SMK Sepuluh November Sidoarjo, Jl Siwalan Panji, Buduran.
Tarian berdurasi 04:16 menit karya Yani Putri Nur Alifa SSn diiringi latar belakang lagu Sidoarjo Kaloka karya Maulana Arya Aditya, menggambarkan kekayaan hasil bumi dan hasil laut kota delta Sidoarjo.
Yani dan Maulana adalah pasangan suami isteri, yang keduanya pelaku seni berlatar belakang pendidikan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya.
“Lagunya bernada slendro patet sanga. Nuansa lagunya untuk dinikmati sambil wedangan atau minum teh ketika dunia masih “bersih”, tak ada Youtube, tak ada WA, jejaring internet belum terbangun, dan masyarakat masih mendengarkan radio. Itu suasana nyaman di masa lalu, sebagaimana lagu Sidoarjo Kaloka yang saya cipta ini,” jelas Maulana, komposer musik spesialis untuk seni tari.
Kaloka, kata Maulana, adalah dasa nama dari Kawentar yang berarti istimewa. Instrumen yang menonjol dalam lagu itu adalah ketukan kendang yang dikomposisi dengan perangkat lain gamelan untuk menciptakan nuansa ayem dari awal hingga akhir lagu.
Diakuinya, karya cipta lagunya dibuat sederhana dengan lirik sederhana agar bisa dimengerti dan menyadarkan kembali ingatan masyarakat terhadap kekayaan yang terkandung di bumi Sidoarjo.
Sebagai komposer musik tari, dia mengawali membuat lagu Sidoarjo Kaloka yang kemudian diselaraskan dengan gerak tari karya isterinya, Yani Putri (26 tahun), yang juga guru seni budaya di lembah gunung Bromo SD Desa Sapi Kerep, Kecamatan Sukapura, Probolinggo. Sedangkan Maulana (26 tahun), sehari hari guru karawitan di SMAN 3 Sidoarjo.
Untuk menghayati tarian Beksan Srampat, dia berpesan agar mencermati ketukan kendang dalam lagu itu. “Gerakan tarinya mengikuti ketukan kendang,” ujar Maulana yang berulangkali menyabet prestasi sebagai penata musik tari dan juga sound engineer untuk panggung musik Inul Daratista, Feby Putri, dan panggung musik berkelas lain.
Tarian flash mob, menurut Tari Ramadhani, seksi acara Seribu Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo, akan tampil pada slot akhir acara, setelah nembang macapat berakhir.
Dijelaskannya, pencetus ide menampilkan tarian adalah Pak Winarto, Ketua Paguyuban Sekar Kawedhar. Lalu digodhog bersama sehingga muncul ide flash mob, karena acara macapat bersifat massal diikuti ribuan peserta. Dia bertindak sebagai pimpinan tari flash mob nantinya.
“Tari Beksan Srampat Khas Sidoarjo adalah bagian dari kekayaan seni tari produksi seniman Sidoarjo, sehingga layak ditampilkan untuk menyemarakkan acara,” kata sarjana ilmu komputer lulusan Institut Pembangunan Teknologi Surabaya (ITPS) tahun 2006, yang juga pegiat dalam dunia seni budaya. (anto)
Keterangan foto utama: Tari Ramadhani, pemimpin tari flash mob Beksan Srampat Khas Sidoarjo.