Puasa Ramadhan telah usai, semua amalan kembali porsinya, tidak ada lagi pahala berlipat ganda. Namun, sebagai ikhtiar terus menambah amal ibadah, kamu bisa loh melakukan puasa sunnah Syawal.
Puasa sunnah di bulan Syawal in, cukup dianjurkan, sebagai bukti cinta kepada Rasullulah dengan cara melakukan amalan yang beliau juga melakukannya.
Lantas kapan puasa Syawal ini ini dilakukan? Bukankah haram hukumnya berpuasa saat hari Raya? Berikut kami ulas penjelasannya untukmu.
Dijelaskan oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain bahwa Puasa Syawal sudah boleh mulai dikerjakan pada tanggal 2 Syawal.
( و ) الرابع صوم ( ستة من شوال ) لحديث من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر ولقوله أيضا صيام رمضان بعشرة أشهر وصيام ستة أيام بشهرين فذلك صيام السنة أي كصيامها فرضا وتحصل السنة بصومها متفرقة منفصلة عن يوم العيد لكن تتابعها واتصالها بيوم العيد أفضل وتفوت بفوات شوال ويسن قضاؤها
Artinya: … “Keempat adalah (puasa sunah enam hari di bulan Syawal) berdasarkan hadits, ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh.’ Hadits lain mengatakan, puasa sebulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Semua itu seakan setara dengan puasa (wajib) setahun penuh’. Keutamaan sunnah puasa Syawal sudah diraih dengan memuasakannya secara terpisah dari hari Idul Fitri. Hanya saja memuasakannya secara berturut-turut lebih utama. Keutamaan sunnah puasa Syawal luput seiring berakhirnya bulan Syawal. Tetapi dianjurkan mengqadhanya,” (Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain, Al-Maarif, Bandung, Tanpa Tahun, Halaman 197).
Dari penjelasan di atas disebutkan keutamaan puasa suunah Syawal dan bisa dimulai sejak tanggal 2, artinya sehari setelah melaksanakan sholat Idul Fitri.
Lalu apakah waktu pelaksanaan puasa harus berturut-turut? Menyadur penjelasan Ustaz Adi Hidayat, beliau menjelaskan bahwasanya, pelasanaan ibadah sunnah di bulan Syawal ini bisa dilakukan dengan dua cara.
Pertama bisa langsung berturut-turut, dari tanggal 2-7 syawal. Namun, jika ada halangan, misalnya pada hari-hari awal Syawal, lagi kumpul keluarga, maka sunnah yang lebih utama adalah kumpul dan makan bersama keluarga.
Jadi, cara kedua adalah, puasa sunnahnya bisa dilakukan selang seling, di hari lain, saat tidak ada halangan selama masih bulan Syawal.
Demikian ulasan mengenai waktu pelasanaan puasa sunnah Syawal, yang bisa dilakukan dengan dua cara.*