Di Pilkada Surabaya MAKI Jatim Bergerak untuk Memenangkan Calon Kotak Kosong

SURABAYA – “Luar biasa!” begitu yang tercetus dari Heru Satriyo, Ketua LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Koorwil Provinsi Jawa Timur, terkait konstetasi pilkada di Surabaya yang hanya ada calon tunggal.

“Hanya satu kata, luar biasa. Pertama kali dalam sejarah kontestasi politik dengan adanya calon tunggal di Suroboyo dan menjadi pertama kali juga dalam sejarah, calon tunggal bikin tim pemenangan, padahal hanya melawan kotak kosong,” kata Heru MAKI—sapaan Heru Satriyo.

Seperti diberitakan sebelumnya, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, bersiap untuk mulai membentuk tim pemenangan paslon ErJi sampai di tingkat RT dan RW se Kota Surabaya. Pembentukan tim pemenangan ini dipersiapkan untuk melawan calon kotak kosong yang telah menjadi sejarah pertama kalinya, bahwa Ibukota Provinsi Jawa Timur, Surabaya, akhirnya harus muncul calon tunggal.

Kemunduran proses demokrasi yang tersaji dalam Pilkada Serentak 2024 dengan format calon tunggal ini tidak hanya terjadi di Surabaya saja, namun juga di Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, Ngawi dan Trenggalek.

Heru MAKI menambahkan bagaimana fraud of funny politic terjadi, di mana sekelas Eri Cahyadi minta masyarakat memilih dia karena Ery Cahyadi tampil sebagai cawali calon tunggal serta jelas mempunyai program kerja daripada calon kotak kosong yang jelas tidak akan mempunyai program kerja.

MAKI Jatim secara kelembagaan sudah berencana memulai secara aktif pergerakan berbasis imbauan bagi arek Suroboyo berkenaan dengan program pemenangan calon kotak kosong.

Dikatakan Heru, langkah awal MAKI Jatim yaitu melayangkan surat resmi berisikan permohonan audiensi untuk 5 KPUD calon tunggal dan KPU Jatim.

Audiensi atau permohonan tatap muka tersebut menjadi narasi awal dalam mengetahui bagaimana sebenarnya sikap serta penjelasan KPUD 5 kota/kabupaten dan KPU Jatim berkenaan dengan adanya fakta calon tunggal.

Selain akan mempertanyakan regulasi penguat untuk calon kotak kosong, MAKI Jatim juga akan menanyakan transparansi dan keadilan berbasis aplikasi anggaran untuk calon kotak kosong yang seharusnya juga berhak mendapatkan ruang anggaran seperti calon tunggal.

“Pemanfaatan dan program efisiensi anggaran untuk 5 KPUD calon tunggal akan kita kupas tuntas dalam audiensi nantinya, serta mempertanyakan fasilitas apa saja yang bisa dinikmati calon kotak kosong,” ujar Heru MAKI.

Langkah berikutnya yang akan diambil MAKI Jatim adalah bergerak turun ke jalan untuk sosialisasi program pemenangan kotak kosong.

Sosialisasi tersebut penting dilakukan karena masih banyak masyarakat yang sudah paham serta mengerti terkait calon kotak kosong.

Sosialisasi program pemenangan calon kotak kosong yang diinisiasi MAKI Jatim salah satunya adalah dengan menggunakan truk trailer terbuka yang dilengkapi full Sound system dan alat band serta pemain band yang akan tampil di atas truk trailer dengan membawakan lagu-lagu perjuangan berbasis narasi bahwa kedaulatan tertinggi ada pada rakyat, dan bukan parpol.

“Kita akan bergerak awal selama 1 minggu dengan berkeliling di atas truk trailer terbuka di 31 kecamatan se-Surabaya serta akan membagikan flier berisi informasi serta permohonan dukungan dari arek Suroboyo untuk memenangkan kotak kosong,” jelas Heru.

Dengam nada agak guyonan Heru MAKI menyampaikan bahwa belum bergerak saja, paslon Erji sudah Bersiap-siap membentuk tim pemenangan, apalagi kalau sudah bergerak.

Dari paparan di atas, sudah bisa terlihat bahwa paslon tunggal ErJi sudah mulai merasa was-was dan resah terhadap bagaimana potensi hebatnya calon kotak kosong yang diprediksi akan menang total di pilkada serentak 2024 Kota Surabaya.

”Ternyata paslon Erji ada takutnya juga ya, dan menjadi calon tunggal yang berasa bukan calon tunggal,” canda Heru MAKI.

 

Surat Ijo = Kotak Kosong

Sementara itu komunitas dan lembaga perkumpulan Surat IJo yang menaungi serta senantiasa berjuang untuk kepentingan memperjuangkan hak kepemilikan surat ijo menjadi SHM, juga mulai aktif berhubungan dengan MAKI Jatim.

MAKI Jatim secara kelembagaan juga sudah berikhtiar untuk melakukan pendampingam hukum serta asistensi bagi pemegang surat ijo.

”Mulai banyak laporan yang masuk ke sekretariat MAKI Jatim terkait permasalahan surat ijo, kebetulan juga rumah ibunda saya almarhum juga surat ijo/HGB, jadi pas kalau saya dan MAKI Jatim akan bergerak Bersama-sama dengan membantu perkumpulan pemegang surat ijo untuk mendapatkan haknya,” jelas Heru MAKI.

Senada dengan pernyataan di atas, komunitas atau perkumpulan korban surat ijo sudah sering mendapatkan janji palsu saja dan menjadi komoditi politik sementara bagi pemenangan untuk cawali Surabaya.

”Sudah cukup derita kita sebagai korban surat ijo, waktunya untuk bergerak secara bersama-sama dengan MAKI Jatim, dengan mendatangi TPS dan mencoblos kotak kosong sebagai simbol kemenangan arek Suroboyo,” pungkas Heru MAKI.(bud)

 

Related posts