Kepemimpinan yang Bersih dan Berwibawa di Kota Batu: Perspektif Masyarakat dan Konservasi Alam

Memiliki pemerintah yang jujur dan amanah adalah impian setiap masyarakat Indonesia, baik di ibu kota maupun di kota kecil seperti Batu, Jawa Timur. Meskipun terdapat banyak calon pemimpin wilayah, tidak semuanya memiliki rekam jejak yang baik dan bersih sehingga menjadi perhatian masyarakat sebelum memilih calon.

Saat ini, terdapat salah satu calon kepala daerah Kota Batu, yaitu Kris Dayanti (KD). Meskipun masih keponakan, Budi Kabul selaku masyarakat Batu merasa bahwa ia tidak memiliki kepentingan langsung dalam pencalonan KD sebagai Walikota Batu.

Menurut Budi Kabul, kondisi di Batu sekarang ini cukup buruk karena koordinasi antara pihak Pemerintah Kota Batu dan masyarakat yang lemah. Mereka yang mengkoordinasi tidak konsisten dan tidak disiplin, padahal mereka sudah terbiasa dengan hal tersebut. Hal ini membuat sistem birokrasi di Batu kurang efisien.

Budi Kabul juga menyatakan bahwa pemimpin wilayah tidaklah mudah, karena mereka harus dapat mengurus berbagai hal di wilayahnya, mulai dari pembangunan, pelayanan publik, dan pengelolaan keuangan negara. Oleh karena itu, pemimpin wilayah harus memahami sistem dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka juga harus memiliki rekam jejak yang baik, tidak korupsi, dan mampu melayani masyarakat dengan baik.

Dalam menjalankan tugasnya, pemimpin wilayah harus diawasi oleh masyarakat Batu, insan pers, dan lembaga swadaya masyarakat yang memiliki tugas pokok untuk mengawasi. Jika terdapat ketidak sesuaian di lapangan atau adanya indikasi terjadinya tindak pidana korupsi, maka masyarakat harus melakukan investigasi. Masyarakat tidak boleh memaafkan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan, karena hal ini akan mendatangkan dampak buruk bagi mereka di masa depan.

Selain itu, dalam memilih calon kepala daerah, masyarakat harus memperhatikan track record kepemimpinan dan rekam jejak calon tersebut secara cermat. Sebab menjadi kepala daerah sendiri adalah tanggung jawab yang besar dan selama lima tahun masa jabatan berlangsung, calon pasti mengeluarkan modal yang begitu banyak.

Apalagi jika orientasinya adalah pragmatisme yang hanya memikirkan uang semata, maka dapat memperburuk situasi di Batu. Masyarakat harus memahami bahwa hidup di dunia ini hanya sementara dan uang hanyalah sebatas fasilitas untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari.

Mereka diminta untuk menentukan pilihan dengan cara yang bijak karena menjadi pemimpin di wilayah kecil seperti Batu memerlukan integritas dan tanggung jawab yang besar agar masyarakatnya dapat sejahtera.

Selain persoalan politik, Batu juga memiliki masalah kelestarian alam yang semakin terpuruk. Oleh sebab itu, calon kepala daerah juga harus memperhatikan hal tersebut dan harus mampu menjaga kelestarian dan keberlanjutan alam. Pembangunan fisik harus dilakukan dengan memperhatikan kelestarian alam di sekitarnya. Masyarakat juga harus diajarkan untuk peka terhadap lingkungan dan menjaganya agar lingkungan dapat lestari dan berkelanjutan.

Dalam memilih pemimpin wilayah Batu, masyarakat harus memahami bahwa mereka memiliki hak suara. Oleh sebab itu, masyarakat harus memperhatikan dan mengawasi para calon kepala daerah dengan baik. Calon yang terpilih harus dapat mengemban tugas dengan baik dan memiliki integritas yang tinggi. Semoga Batu memiliki kepala daerah yang baik dan mampu menjaga kelestarian alam di masa yang akan datang.(Eko Windarto)

 

Keterangan foto: Budi Kabul (baju putih) dan penulis.

Related posts