Cak Tawar Ndalang Wayang Gagrak Porongan di Desa Kedondong Tulangan

SIDOARJO – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kembali menggelar pertunjukan wayang kulit gagrak Porongan. Kali ini pergelaran di balai Desa Kedondong, Kecamatan Tulangan, Jumat (21/6) malam.

Pergelaran ketiga dalam rangkaian pertunjukan “Wayang Gagrak Porongan 2024” di 12 titik di Sidoarjo ini mengetengahkan lakon “Semar Mbangun” dengan dalang Ki Surono Tawar Gonzales atau akrab disapa Cak Tawar.

Sebelum pergelaran wayang ditampilkan reog pada pagi harinya. Sedangkan pada pertunjukan wayang diketengahkan campursari dan tari sambutan gebyok SDN 1 Kedondong. Sedikitnya 100 seniman tradisional terlibat.

Hadir dalam pergelaran semalam anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Yusar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi, Kadis Perpustakaan, Ridho Prasetyo, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Sukartini, Camat Tulangan, Asmara Hadi, dan Lurah Kedondong, Jamali.

Dalam sambutannya Tirto Adi berharap ke depan wayang gagrak Porongan diterbitkan dalam bentuk buku dengan dibantu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo, disebarkan ke sekolah-sekolah supaya generasi muda tahu bahwa Sidoarjo memiliki kesenian tradisional wayang gagrak Porongan.

“Berdasarkan UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, seni wayang adalah salah satu objek pemajuan kebudayaan.  Untuk menjadikan Sidoarjo sebagai kota budaya, maka mau tidak mau objek kebudayaan harus kita sentuh,” kata Tirto Adi.

Anggota Komisi D, Yusar, mengatakan tahun depan penyelenggaraan wayang gagrak Porongan akan diperbanyak. “Kami akan menambah titik pagelaran, yang awalnya 12 titik akan kita tambah,” ujarnya.

Lakon “Semar Mbangun” bercerita tentang Semar yang akan membangun Kalurahan Klampis Ireng yang megah. Tetapi menimbulkan kecemburuan dari negara Ngastina dan negara Mancangara (Sabrang) sehingga Raja Ngastina, Duryudana, tidak terima memerangi Kelurahan Klampis Ireng yang dijaga oleh Anoman.

Terjadi perang antara utusan dari Sabrang dengan Anoman yang menjaga Klampis Ireng. Pertempuran ini dimenangkan Anoman bahkan dewa pun tidak terima. Akhirnya dewa dan Pandawa sadar dengan tujuan Semar membangun Kelurahan Klampis Ireng yang sejatinya Semar membangun jati diri untuk kemakmuran Negeri Amarta.(pit)

 

Related posts